Semut Peluru

Semut Peluru (Paraponera clavata) adalah spesies serangga sosial dari keluarga Formicidae yang mendiami hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Selatan, mulai dari Nikaragua hingga Brasil dan Paraguay. Semut ini mendapatkan julukan “bullet ant” atau “semut peluru” karena sengatannya yang terkenal sangat menyakitkan, sering disamakan dengan rasa tertembak peluru.

Secara morfologi, semut peluru berukuran besar dibandingkan semut pada umumnya, dengan panjang tubuh berkisar antara 18–30 milimeter. Tubuhnya berwarna hitam kecokelatan mengilap, dengan rahang kuat dan sepasang antena yang digunakan untuk berkomunikasi dan mengenali lingkungan. Koloninya biasanya berjumlah ratusan ekor dan membangun sarang di pangkal pohon atau di tanah yang lembap.

Semut peluru dikenal relatif tidak agresif, namun akan mempertahankan sarangnya dengan sengatan jika terancam. Racun sengatannya mengandung senyawa utama yang disebut poneratoxin, sebuah neurotoksin yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan rasa nyeri yang sangat intens, disertai bengkak, berkeringat, gemetar, dan dalam beberapa kasus mual atau pusing. Rasa sakit ini dapat bertahan hingga 24 jam.

Dalam budaya beberapa suku asli di wilayah Amazon, seperti Suku Satere-Mawe, semut peluru digunakan dalam ritual inisiasi kedewasaan. Calon prajurit atau pemuda yang menjalani ritual harus mengenakan sarung tangan anyaman berisi puluhan semut peluru yang masih hidup, sebagai ujian kekuatan, keberanian, dan ketahanan terhadap rasa sakit.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita pendek tentang kera